UGM Kontrol Bias Nilai Rapor

UGM Kontrol Bias Nilai Rapor

Menanggulangi kecurangan dalam Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), UGM membangun sistem kontrol terhadap bias nilai rapor. Terutama terhadap sekolah-sekolah yang mengatrol nilai-nilai rapor supaya tinggi.Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Prof Iwan Dwiprahasto menjelaskan UGM punya faktor koreksi cukup banyak terhadap setiap sekolah yang terdaftar di PDSS.

Faktor koreksi tersebut meliputi prestasi sekolah, alumni, dan ranking sekolah. Faktor koreksi inilah yang diharapkan UGM bisa berkeadilan. ”Tidak semua sekolah bisa masuk SNMPTN. Apalagi sekolah tersebut tidak mendaftarkan siswanya di Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS),” jelas Iwan di Ruang Sidang Rektor UGM kemarin.

Peserta yang gagal dalam SNMPTN masih berkesempatan kuliah di PTN melalui jalur Seleski Bersama Masuk PTN (SBMPTN) maupun Ujian Mandiri (UM). Melalui SBMPTN, kemampuan calon mahasiswa masuk ke PTN diukur melalui ujian tertulis maupun uji keterampilan.Iwan menjelaskan bagi peserta yang tidak bisa masuk SNMPTN, mendapat kesempaan untuk membuktikan kemampuan akademiknya melalui SBMPTN. Bila gagal SBMPTN, peserta masih memiliki kesempatan mengikuti UM.”Pada dasarnya sama saja. SBMPTN maupun UM memberi peluang bagi mereka yang tidak bisa masuk melalui SNMPTN,” kata Iwan.SBMPTN merupakan pola seleksi untuk masuk PTN yang dapat diikuti siswa yang telah lulus Unas 2011, 2012 dan 2013

 Berbeda dengan SNMPTN yang hanya diikuti siswa yang akan lulus Unas pada 2013.Dalam jadwal yang dikeluarkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, pendaftaran SBMPTN baru dimulai pada 13 Mei hingga 7 Juni yang dilakukan secara online. Ujian tertulis dilakukan 18 hingga 19 Juni. Sedangkan ujian keterampilan digelar 20 hingga 21 Juni dan pengumuman hasil seleksi 12 Juli.Rektor UGM Prof Pratikno menjelaskan SBMPTN bisa diikuti semua jenjang sekolah menengah atas maupun kejuruan. Di SBMPTN peserta bisa memilih tiga prodi yang diinginkan. Pada tahun ini kuota daya tamping UGM sebesar 6.646 orang.”Saya berharap peserta dari kalangan tidak mampu siap bertarung untuk bisa kuliah di UGM. Karena parameter beasiswa dari UGM dilihat dari kemampuan pembiayaan orang tua dan kualitas akademik yang dimiliki peserta,” kata Pratikno. UGM, terang Pratikno, memberi jatah 18 persen mahasiswabaru penjaringan tahun 2013 kuliah gratis.

Mereka terutama berasaldari keluarga kurang mampu yang lolos dari berbagai macamseleksi, bisa melalui pola seleksi SNMPTN, SBMPTN, dan UM UGM.Pratikno mengatakan di luar pemberian beasiswa tersebut, UGMmasih akan mengucurkan beasiswa bentuk lain sebesar 27 persen.Beasiswa ini tidak mencakup semua biaya, namun hanya sebagian daribiaya kuliah di UGM.Di sisi lain, terang Pratikno,UGM dipercaya menjadi koordinator penyusunan soal selama empat tahun. Selama 11 tahun, UGM tidak beperan dalam seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri.Menurut Pratikno, dalam keterlibatan penerimaan mahasiswa, UGM lebih suka mengurusi substansi ketimbang administrasi.

Oleh karenanya, ketika ditawari terlibatdalampenerimaan mahasiswa UGM memilih untuk menjadi penanggung jawab soal. Selama ini, penanggung jawab soal dan bank soal oleh Universitas Negeri Malang.”UGM berperan dalam melakukan kontrol dan keamanan soal. Tetapi pembuatan soal melibatkan tim, sehingga semua universitas bisa terlibat,” jelasnya.